Success Entrepreneur
Bambang Suharno
Alkisah puluhan tahun lalu, kegiatan olimpiade adalah proyek bergengsi bagi tuan rumah. Sebagai kegiatan yang mengandung unsur nasionalisme, kegiatan tersebut harus didukung oleh anggaran negara, karena penjualan tiket pertandingan tidaklah mencukupi untuk biaya operasional panitia. Agar supaya banyak pendapatan dari penjualan tiket pertandingan, panitia tidak memperbolehkan stasiun televisi mengadakan siaran langsung pertandingan olimpiade. Alasannya, kalau pertandingan bisa disiarkan langsung oleh televisi, maka pendapatan panitia dari penjualan tiket akan menurun. Lagi pula kalau sampai pertandingan olimpiade jarang penontonnya, tentu dipandang tidak sukses. Pola pikir seperti ini berlangsung bertahun-tahun.
Barulah beberapa tahun kemudian, pola konvensional ini dirubah di Amerika Serikat. Saat itu panitia justru memperbolehkan sebanyak-banyaknya stasiun televisi mengadakan siaran langsung pertandingan di olimpiade. Dengan demikian jumlah penonton pertandingan bukan hanya di lapangan melainkan ditambah jutaan pemirsa televisi. Dengan cara ini panitia bisa meyakinkan perusahaan-perusahaan besar bahwa kalau mereka menjadi sponsor olimpiade, ada jutaan pasang mata yang melihat produknya, baik langsung maupun melalui televisi. Sejak saat itulah olimpiade dapat mengeruk keuntungan yang besar. Dan ternyata, dengan adanya siaran langsung pertandingan, penonton yang membeli tiket pertandingan tidaklah berkurang sebagaimana dugaan sebelumnya.
Kita lihat saat ini, momen pertandingan olah raga tingkat dunia bahkan menjadi rebutan stasiun televisi untuk menyelenggarakan siaran langsung, karena bagi stasiun televisi, momen tersebut dapat meningkatkan pendapatan stasiun tersebut. Sebuah stasiun televisi harus rela membayar miliaran rupiah agar mendapatkan hak eksklusif menyiarkan langsung pertandingan piala dunia sepak bola. Hal ini tentu tak terbayangkan puluhan tahun silam, dimana para penyelenggara pertandingan mengira bahwa siaran langsung televisi akan mengurangi penjualan tiket.
Cerita di atas adalah gambaran tentang perubahan “money making model” yang mampu meningkatkan pendapatan sebuah kegiatan. Dalam melakukan kegiatan bisnis, kita perlu melakukan inovasi bagaimana model “mesin cetak uang” kita. Kita tidak harus memperoleh pendapatan terbesar dari sebuah produk yang paling dikenal pelanggan kita. Coba saja anda cek, apakah seorang pemilik warung ayam bakar memperoleh keuntungan terbesar dari ayam bakar tersebut? Belum tentu. Bisa saja keuntungan terbesar diperoleh dari penjualan nasi atau aneka minuman yang memang marginnya lebih besar dari penjualan ayam bakar .
Dalam bisnis modern, uang tidaklah harus datang dari apa yang dipromosikan. Dalam bisnis media, sangat umum bahwa pendapatan terbesar dari media cetak adalah iklan, bukan dari para pelanggan media cetak tersebut.
Bila anda melihat sebuah supermarket mempromosikan telur ayam dengan harga lebih rendah dibanding harga di grosir, itu hanya suatu cara saja agar banyak orang yang hadir di supermarket tersebut. Yang pasti di sekitar rak telur terpampang produk-produk yang membuat anda mudah tergoda untuk membelinya. Tak usah heran bila seorang ibu berniat membeli beras dan telur di sebuah supermarket, pulangnya yang ia peroleh banyak barang lainnya seperti ember, gelas, peralatan rumah tangga dan lain-lain yang menghasilkan profit lebih besar bagi supermarket tersebut.
Anda pusing dengan persaingan harga antar pelaku bisnis? Bolehlah anda siasati dengan merubah model “mesin cetak uang”. Seorang pendengar radio Elgangga , pemilik warung sembako pernah berhasil mempraktekkan kiat ini untuk bersaing dengan minimarket.
Ketika musim sayuran, ia mempromosikan sayuran tertentu dengan harga sangat murah, bahkan ia berikan gratis sebagai bonus bagi pelanggan yang membeli barang di warung tersebut dengan nilai monimal minimal 50 ribu rupiah. Warung tersebut tidak sepi lagi, gara-gara ia mengemas pola promosi baru yang cukup modern. Ia juga bekerjasama dengan lembaga kursus agar lembaga kursus tersebut memberikan voucher diskon untuk pelanggan warung sembakonya. Ia tidak mampu bersaing dengan harga minimarket tapi ia dapat memberikan nilai lebih kepada pelanggan sehingga pelanggan merasa harga di warungnya lebih murah dibanding di minimarket.
Bila persaingan semakin ketat, sebagaimana yang dikeluhkan sebagian pelaku bisnis saat ini, saran saya mulailah memikirkan untuk merubah model mesin cetak uang. Sebelum tahun 2000an penyelenggara seminar dan training belum bersaing seketat sekarang ini. Mereka cukup mengundang pembicara terkenal, dan pasang iklan di media cetak terkemuka. Dengan cara sederhana ini seminar bisa dipenuhi pengunjung. Sekarang ini tidak cukup dengan hanya melakukan itu. Iklan seminar ada dimana-mana dengan harga yang sangat murah hingga harganya selangit. Akibatnya muncul berbagai inovasi. Beberapa lembaga penyelenggara seminar mulai merubah pola promosinya dengan membuat seminar gratis yang dimaksudkan sebagai preview dari seminar yang sebenarnya. Atau seminar gratis untuk menjual jasa atau barang pendukungnya. Cara ini sekarang mulai banyak dilakukan penyelenggara seminar. Jika persaingan cara ini kelak intensitas persaingannya menjadi makin ketat, maka pasti akan ada kreativitas baru untuk membuat “mesin cetak uang” dari bisnis seminar tersebut.
Anda ahli membuat es cendol ? Bila ingin membuat es cendol yang sangat menguntungkan, anda bisa mempromosikan makanan lain yang seirama dengan es cendol. Misalkan anda berjualan bakso, mie ayam, restoran. Makanan yang anda jual bisa dipromosikan dengan harga murah alis untung tipis atau bahkan impas saja, tapi jangan jual murah es cendol spesial buatan anda yang akan membuat pengunjung ketagihan untuk berulangkali kembali ke warung anda.
Bisnis melalui internet sebagai sebuah teknologi baru, pada awalnya dikira akan menggantikan fungsi media cetak dan merubah pola belanja masyarakat. Dengan asumsi bahwa masyarakat lebih suka menghindari kemacetan, panyak perusahaan melakukan investasi untuk merubah pola penjualan konvensional menjadi penjualan melalui internet. Ternyata tidak semulus dugaan banyak orang. Alhasil banyak perusahaan dotcom berguguran. Kini, sudah mulai ditemukan berbagai model mesin cetak uang melalui internet, seperti bentuk viral marketing dan berbagai bentuk lainnya yang akan terus berkembang.
Bagimana dengan mesin cetak uang bisnis anda?
Saran dan pertanyaan hubungi 021.70228877 atau email ke bambangsuharno@telkom.net
Thursday, May 10, 2007
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
8 comments:
testing
Pak Bambang Yth,
Saya dan keluarga baru saja membuat bisnis online yang bergerak di bidang penjualan mainan anak.
Website kami di http://duniamainan.blogspot.com . Walaupun masih baru, respon pasar yang kami dapat cukup baik. Untuk menarik pelanggan kami cukup mengambil margin kecil saja, dengan harapan volume penjualan akan tinggi.
Senang rasanya bisa memulai usaha sendiri disamping sebagai orang kantoran (saya dan istri sama-sama bekerja). Berjualan itu seperti seni, banyak pembelajaran yang kita dapatkan.
Memang dari latar belakang keluar kedua belah pihak ada jiwa dagang, bahkan saya dulu waktu SD sempat berjualan ES keliling secara diam-diam (takut diketahui keluarga).
Demikian sharing saya semoga bermanfaat.
Salam Hangat,
Ari Saragih
*Fans berat bapak di Radio Pelita Kasih.
Pak Ari Saragih, terima kasih telah mendengarkan saya di RPK. semoga duniamainan.blogspot.com berkembang terus. salam sukses.
UD. MELIWIS didirikan pada tahun 1964. Perusahaan yang bergerak di bidang grafika, percetakan, penerbitan/penjilidan dan perdagangan umum ini menyediakan produk dan service terbaik kepada seluruh klien kami, khususnya di Indonesia. Produk-produk kami meliputi; Mesin Grafika, Mesin Pembuat Karton Box, dan Mesin Plastic Injection.
Kantor Pusat kami terletak di Jl. Prenjak No. 5 Surabaya. Dari kantor kami ini telah banyak menyediakan kepada pabrik-pabrik di Indonesia dengan mesin-mesin bermutu dari China dan Taiwan, dan juga service berkualitas untuk mendampingi mesin-mesin tersebut.
Perusahaan kami selalu berusaha keras untuk meningkatkan kualitas dari produk-produk dan service kami. Kami dapat memenuhi kebutuhan pabrik/perusahaan anda dalam industri percetakan.
link : www.meliwis.com
kalo mau dapat informasi memulai bisnis kecil bisa ke www.bisniskecil.com. Situs baru.
"FINANCIAL REVOLUTION 3 JAM Bersama TUNG DESEM WARINGIN"
#PELAKSANAAN:
MINGGU, 28 Juni 2009
Jam 08.00-14.00 wib
Sumaryo Ballroom of the SUNAN HOTEL Surakarta (SOLO)
#FASILITAS:
1. Sertifikat
2. Lunch
3. Doorprize
4. Seminar Kit
#HTM
MAHASISWA Rp 195.000 / Rp 225.000 (on seat)
UMUM Rp 275.000 / Rp 300.000 (on seat)
VIP Rp 450.000 / Rp 500.000 (on seat)
Pendaftaran dan Pembayaran:
1. Datang Langsung ke Sekretariat BEM FK UNS
Jln. Ir. Sutami 36A, Jebres Surakarta
2. Via Transfer ke Bank Mandiri
a/n : Etika Andi Rakhman
a/c : 1410004736393
3. Via Email : " seminartdw_bemfkuns@yahoo.com
(menyertakan bukti pendafataran)
#Contact Person:
1. FX NANA SUTONO 085641567574
2. TIKA 085262660037
3. CHAIRUNNISA 085642257534
LIMITED SEAT for 400 persons
Bila Anda ingin mencari accessories komputer dll. boleh di coba yang satu ini di
http://marcotop-online.blogspot.com
mesin cetak uang sangat variabel bentuknya. saya memulainya dengan pengalaman marketing secara online. Diawali dari buat blog investasi bursa perdagangan saham, dan saya terus kembangkan ke arah perdagangan emas, forex dan MLM.Apa yang terjadi kemudian... mesin cetak uang saya bekerja dengan baik. Coba share ke blog saya http://moneyfrom-speedreturns.blogspot.com
Post a Comment